Apr 6, 2017

Kopi, Melbourne, Idealisme & Industrialisasi

 "Jika ingin melihat idealisme dan kualitas bersatu di dalam Kopi pergilah ke Melbourne"

..... Di satu hari masuklah kalimat ini di FB Messenger saya dari seorang teman di Melbourbe, mungkin karena sangat sering saya memposting tentang Kopi di Warunk Upnormal sehingga sahabat saya terpikir untuk memberikan informasi tersebut.

Warunk Upnormal, sejak 2014 dibangun dan terus berkembang menjadi hampir 40 cabang di akhir april ini memang sangat indentik dengan tempat nongkrong asik dengan "senjata" andalannya variasi Indomie yang khas, tidak banyak memang yang tau jika Idealisme tentang kopi juga tumbuh di kalangan ownernya khususnya salah satu sahabat saya, jadi jangan kaget kalo saya beritahu bahwa biarpun kelas warung, kopi yang ada di roasting sendiri dengan menggunakan Mesin Probat Jerman seharga mobil mewah dan mesin-mesin espresso yang digunakan bahkan dibeberapa outlet sudah memakai Black Eagle seharga total kurang lebih 200 juta per mesin, blom lagi bean nya didatangkan langsung dari petani kopi yang menjual Grade terbaik dan semua itu ada di warung Indomie.

Nah kembali lagi, bulan lalu kebetulan sekali saya mendapatkan kabar ada pameran Kopi di Melbourne, berbekal rasa ingin tahu yang lebih besar soal Idealisme dan Kualitas di Melbourne akhirnya kita memutuskan untuk menjelajah Australia, ini perjalan ke 2 ke "pusat kopi dunia" setelah sebelumnya tim Warunk Upnormal ke Italia demi membangun knowledge untuk dapat digunakan membangun industri kopi di Indonesia dan bisnis warunk upnormal tentunya.... idealis sekali yah hehe.

Idealisme

Saya kurang paham apa yang dimaksud dengan idealisme sebetulnya, tapi dari beberapa tempat yang saya datangi di Melbourne aura ini memang sangat terasa, pemilihan biji-biji kopi kelas dunia seperti dari Kenya, Ethopia, Honduras, Colombia, Indonesia, Brazil cukup dominan digunakan di Coffee Roaster di Melbourne.

Sedikit ngobrol2, mereka memang sangat konsen soal kualitas bean yang ada serta kemampuan roasting yang kuat dan tersertifkasi, karena dengan begitu konsumen akan dengan sendirinya menghargai brand dan produk yang mereka sajikan di coffee shopnya serta tentu bisnis B2B yang bisa dijalankan dengan menjual hasil roasting ke coffee shop lain. B2B ini punya kekuatan mutual yang cukup bagus dari sisi branding karena coffee shop yang menggunakan bean dari Axil misalnya, dapat membranding kopinya berkualitas, sementara untuk Axil tentu saja sales.

Point apa yang bisa kita pelajari dari sini? Buat saya yg paling mencolot adalah Soal Kualitas bisa muncul dari Idealisme, bahwa kita sebagai pebisnis WAJIB punya idealisme untuk menyajikan produk TERBAIK ke konsumen, karena itulah juga di dalam bisnis saya seperti Warunk Upnormal, soal Kopi baik itu bean, mesin dan harga adalah yang terbaik yang bisa kita berikan ke konsumen sejauh ini, mengapa? karena kita sangat idealis soal kopi jadi soal kualitas tidak ada kompromi. Dan kita selalu percaya dengan produk berkualitas konsumen akan menghargai pada akhirnya.

Industri
Ada pertanyaan yang menggelitik saya sebetulnya di Melbourne ini, kok banyak bener yang menamakan dirinya Coffee Roasters, jika saya tidak salah mengartikan, artinya mereka mengelolah biji kopinya sendiri, seperti Warunk Upnormal, mengapa sering sekali saya sebut Coffee Roaster karena memang biji kopi mentah kita olah sendiri dengan menggunakan mesin Roaster yang hal ini tidak terlalu mudah untuk dilakukan oleh kebanyakan pemain kopi karena butuh modal yang cukup besar serta scalability distribusinya harus cukup besar untuk bisa untung.

Beberapa lokasi yang saya datangin memang terlihat mesin-mesin Roaster dengan Skala 5 kg sampai yang cukup massive besar, artinya dibuang kemana ini hasil Roasternya, padahal cabangnya cuman 1 itu ajah di Melbourne? Beberapa hal yang bisa saya lihat ternyata hasil Roastingnya cukup banyak digunakan oleh brand-brand coffee shop lainnya, hotel dan restaurant baik di dalam negeri maupun luar negeri, belum lagi ekspansi beberapa brand asal Melbourne dan Sydney dalam 1-2 tahun ke belakang ke luar Australia seperti ke Indonesia dengan brand ST. Ali, Common ground, Toby's dan mungkin nyusul juga tuh Code Black, Axil, Sensory, Industrial hehe.

Apa pointnnya, yes Idealisme dan Kualitas harus didukung oleh Industrialisasi sehingga terjadi economic break event dan growth dalam bisnis kita, biarpun idealis, tapi soal bisnis adalah hal yang juga penting karena perusahaan tidak bisa hidup hanya dari idealisme, at the end perusahaan bisa hidup karena barang keluar dan uang masuk hehe.

Ketika memutuskan untuk membeli mesin Roasting dan mendatangkan langsung bean dari beberapa daerah dengan Grade kelas atas satu hal yang kita bahas di management Warunk Upnormal adalah, "berapa lama ini bisa BEP? Berapa besar bisnis ini bisa kita kembangkan dalam 1-5 tahun? Bagaimana probabilitasnya untuk dibawah ke pasar global? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang bisa memvalidasi bahwa Idealisme yang dibawah bisa dijadikan Bisnis bukan sekedar keren-keren an.

Masih banyak cerita perjalanan ke Melbourne yang ingin saya bagikan, nanti kita lanjut ke tulisan ke 2 dan ke 3 yah, semoga tulisan ringan yang kali ini memberikan sedikit inspirasi untuk temen-temen semua. Insya Allah.

Artikel Favorit yg sering dibaca juga:

30 Creative Sales Ideas Untuk Cafe/ Resto
10 Ide Promosi untuk Meningkatkan Penjualan Toko Anda tanpa DISKON!
7 Tips Menyusun Program Pemasaran
1000 Nasi Goreng Gratis, Bayar Pake Doa
Pecat Konsumenmu

2 comments:

revy tiara said...

Dear Mr. Danis
Saya Revy Tiara dari ANAK Event Organizer Malang
We want to invite you to our next event as a speaker in May 6th 2017 in Malang
Kami sangat berharap dapat menghubungi Bapak melalui e-mail untuk dapat berbincang lebih lanjut.
We're hoping for your replay soon
Thank you,
Best Regards,
Revy Tiara

Anonymous said...

Hii bisa langsung email ke marketing@citarasaprima.com untuk pengajuannya.

Thansk